Total Tayangan Halaman

Senin, 28 September 2009

Ya Allah,,
Jika aku jatuh cinta pada seseorang
cintakanlah aku pada seseorang
yang melabuhkan cintanya padaMu
agar bertambah kekuatanku untuk mencintaiMu..

Ya Allah,,
Jika aku jatuh cinta
jagalah cintaku padanya
agar tak melebihi cintaku padaMu..

Ya Allah,,
Jika aku jatuh hati
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang
yang hatinya bertaut padaMu..

Ya Allah,,
Jika aku jatuh hati
jagalah hati ini padanya agar tidak berpaling dariMu
agar tidak terjatuh aku ke dalam cinta semu..

Ya Robbul Izzati,,
Jika aku merindu
rindukanlah aku pada seseorang
yang merindui syahid di jalanMu
dan jagalah rinduku padanya
agar tak lalai aku merindukan surgaMu..

Ya Allah,,
Engkau Mengetahui
bahwa hati ini telah terhimpun
dalam cinta kepadaMu
telah bersatu dalam dakwah padaMu..


Kokohkan Ya Allah ikatannya, kekalkan cintanya, tunjuki jalan
penuhi hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar
lapangkanlah dada ini dengan limpahan kasihMu
dan keindahan bertawakkal di jalanMu..

Minggu, 26 Juli 2009


Jikalau kami masih menyiakan waktu yang telah Kau berikan,,
Jika segunung dosa masih membumbung
Adakah ampunanMu kan menyambut?
Tuk menghadirkan cahaya kerinduan di hati ini......

Senin, 23 Maret 2009

Multimanfaat Jambu Biji

JAMBU biji, buah ajaib yang akrab dalam kehidupan kita, punya multimanfaat bagi kesehatan. Buah ini sangat kaya vitamin C dan beberapa jenis mineral yang mampu menangkal berbagai jenis penyakit degeneratif, serta menjaga kebugaran tubuh. Daun dan kulit batangnya mengandung zat antibakteri, yang dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit.


Jambu biji secara taksonomi tergolong ke dalam famili Myrtaceae, genus Psidium, spesies guajava. Karena itu, dalam bahasa Latin disebut Psidium guajava. Dalam bahasa Inggris jambu biji dikenal sebagai guava, sedangkan di Indonesia disebut juga jambu batu, jambu klutuk, atau jambu siki.


Tanaman jambu biji termasuk tanaman perdu (tinggi dapat mencapai 10 meter) yang cepat beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki daya regenerasi yang baik. Jambu biji dapat tumbuh di segala macam iklim dan lahan pada ketinggian antara 5-1200 meter dari permukaan laut.


Menurut sejarahnya, jambu biji berasal dari Amerika Tengah, tepatnya Brasil. Dari sana menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Di banyak negara, jambu biji merupakan tanaman terpenting bagi penduduk aslinya. Saat ini jambu biji ditanam di seluruh dunia, terutama di negara tropis.


Di Indonesia, sentra produksi utama jambu biji adalah DKI Jakarta (Jakarta Selatan), Jawa Barat (Cirebon dan Karawang), Jawa Tengah (Pekalongan, Grobogan, Kudus, Jepara, Gombong, Purbalingga, Purworejo, Sukoharjo, Semarang, Wonogiri, dan Cilacap), Daerah Istimewa Yogyakarta (Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo), Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, dan Kalimantan.


Tanaman serbaguna


Pohon jambu biji merupakan tanaman perdu bercabang banyak. Bagian dari tanaman ini yang sering digunakan untuk berbagai keperluan manusia adalah kulit batang, daun, dan buahnya.


Pemanfaatan kulit batang dan daun dalam bidang kesehatan memiliki sejarah yang cukup panjang dan masih terus berlangsung sampai saat ini. Daun jambu seringkali digunakan untuk pengobatan diare, gastroenteritis, dan keluhan-keluhan lain yang berhubungan dengan pencernaan.

Daun jambu kaya akan senyawa flavonoid, khususnya quercetin. Senyawa inilah yang memiliki aktivitas antibakteri dan yang berkontribusi terhadap efek antidiare. Polifenol yang ditemukan pada daun diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan.


Seperti halnya daun jambu, kulit batang tanaman ini juga memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak dari kedua bagian tanaman ini secara in vitro bersifat toksik terhadap beberapa bakteri penyebab diare, seperti Staphylococcus, Salmonella, Shigella, Bacillus, Escherichia coli, Clostridium, dan Pseudomonas.


Bagian terpenting dari tanaman jambu biji adalah buahnya. Buah jambu dapat dikonsumsi dalam bentuk segarnya atau diolah menjadi berbagai macam produk seperti selai, jeli, pasta, dodol, dan jus.



Jenis jambu biji


Bentuk buah jambu biji sangat bervariasi dari bulat hingga lonjong seperti buah pir, serta beraroma wangi. Rasa buah manis, manis asam, atau asam. Rasa dan aroma jambu biji yang sangat khas disebabkan oleh senyawa eugenol. Kulit buah tipis berwarna hijau sampai hijau kekuningan. Bijinya bervariasi dari sangat sedikit hingga sekitar 500 biji dalam buah yang beratnya sekitar 150 gram. Panen buahnya dapat dilakukan sepanjang tahun (tidak mengenal musim).


Buah jambu biji besarnya cukup bervariasi, dari yang berdiameter 2,5 cm sampai dengan lebih dari 10 cm. Jambu yang disukai oleh masyarakat umumnya adalah yang berdaging lunak dan tebal, rasanya manis, berbiji sedikit, dan buahnya berukuran besar.


Jenis jambu biji di seluruh dunia ada sekitar 150. Di Indonesia yang banyak ditanam adalah jenis jambu sukun, jambu susu putih, jambu apel, jambu australia, jambu palembang, jambu kamboja, jambu pasar minggu, jambu merah getas, jambu harum manis, jambu sari, dan jambu tukan.


Vitamin C terbaik

Jambu biji dikatakan buah yang sangat istimewa karena memiliki kandungan zat gizinya yang tinggi, seperti vitamin C, potasium, dan besi. Selain itu, juga kaya zat nongizi, seperti serat pangan, komponen karotenoid, dan polifenol. Buah jambu biji bebas dari asam lemak jenuh dan sodium, rendah lemak dan energi, tetapi tinggi akan serat pangan.


Kandungan vitamin C buah jambu biji sekitar 87 mg, dua kali lipat dari jeruk manis (49 mg/100 g), lima kali lipat dari orange, serta delapan kali lipat dari lemon (10,5 mg/100 g). Dibandingkan jambu air dan jambu bol, kadar vitamin C pada jambu biji jauh lebih besar, yaitu 17 kali lipat dari jambu air (5 mg/100 g) dan empat kali lipat dari jambu bol (22 mg/100 g).


Disamping berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh kapiler; mencegah anemia gizi, sariawan, gusi yang bengkak dan berdarah (penyakit skorbut); serta mencegah tanggalnya gigi. Vitamin C dosis tinggi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan berbagai infeksi. Dengan demikian, kita tidak mudah menjadi sakit, seperti flu, batuk, demam, dan lain-lain.


Vitamin C membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi nitrosamin, suatu zat pemicu kanker. Vitamin C juga berperan untuk pembentukan kolagen yang sangat bermanfaat untuk penyembuhan luka. Ketersediaan vitamin C yang cukup dalam darah dapat mendorong kerja selenium dalam menghambat sel kanker, terutama kanker paru-paru, prostat, payudara, usus besar, empedu, dan otak.


Pada intinya, jambu biji dapat dijadikan sebagi sumber utama bagi kebutuhan vitamin C tubuh. Konsumsi jambu biji seberat 90 gram setiap hari sudah mampu memenuhi kebutuhan vitamin harian orang dewasa, sehingga mampu menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.


Kandungan vitamin C pada jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Sebagian besar vitamin C jambu biji terkonsentrasi pada bagian kulit serta daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Karena itu, jambu biji sebaiknya dikonsumsi beserta kulitnya.



Sumber potasium dan serat


Jambu biji juga mengandung potasium sekitar 14 mg/100 gram buah. Potasium berfungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kontraksi otot, mengatur pengiriman zat-zat gizi lainnya ke sel-sel tubuh, mengendalikan keseimbangan cairan pada jaringan sel tubuh, serta menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Cara kerja potasium di dalam tubuh adalah kebalikan dengan natrium (pemicu hipertensi). Karena itu, di dalam menu harian sangat dianjurkan untuk mengonsumsi natrium dan kalium dalam rasio 1:1. Proses pengolahan makanan dengan menggunakan garam cenderung untuk menaikkan natrium jauh melebihi kalium.


Jambu biji juga merupakan sumber serat pangan (dietary fiber). Serat pangan bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit degeneratif, seperti kanker usus besar (kanker kolon), divertikulosis, aterosklerosis, gangguan jantung, diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit batu ginjal.

Konsumsi serat pangan masyarakat Indonesia saat ini masih sangat rendah, yaitu sekitar 10 gram/orang/hari. Padahal, konsumsi serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30 gram/orang/hari.

Jambu biji mengandung serat pangan sekitar 5,6 gram per 100 gram daging buah. Jenis serat yang cukup banyak terkandung di dalam jambu biji adalah pektin, yang merupakan jenis serat yang bersifat larut di dalam air. Serat yang bersifat larut di dalam air memiliki peran besar dalam menurunkan kadar kolesterol, yaitu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam tubuh, serta membantu pengeluarannya melalui proses buang air besar.

Dengan demikian, serat yang bersifat larut di dalam air berguna untuk mencegah aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah penyebab terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke). Serat sejenis itu juga berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah, sehingga sangat berperan dalam mencegah penyakit diabetes melitus.

Sholat Tahajud Dapat Sembuhkan Kanker

Hasil penelitian secara medis kedokteran, mengerjakan sholat tahajud yang dilakukan pada tengah malam dapat menyembuhkan penyakit kanker. Jika sholat tahajud ini dijalankan dengan khusu’ maka Cortisol yang ada pada tubuh akan turun. Cortisol adalah hormon yang menyebabkan seseorang mengalami stres. Sedang penderita stres apabila dibiarkan akan rentan dengan penyakit kanker.

Demikian Prof DR dr KH Moh Sholeh, dalam ceramah agamanya saat acara buka bersama dengan Gubernur Jawa Timur di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya, Senin (24/10) petang. Lebih jauh Sholeh mengatakan, tahun 2000 mencoba melakukan penelitian dengan mengambil sampel darah anak-anak muda yang tidak pernah sholat tahajud. Setelah itu, anak-anak tersebut disuruh sholat tahajud selama satu bulan. Ternyata terdapat perubahan sel darah pada tubuh mereka dan berbeda dari sebelum sholat tahajud. Kemudian mereka disuruh sholat tahajud selama dua bulan. Sel darah yang ada juga mengalami perubahan. Perubahan pada tubuh manusia secara rutin yang mengerjakan sholat tahajud meliputi sembilan variabel di antaranya; machrofak, unisinofil, basofil, niotrofil, monosit, sel enka, trimonoglobil (A,N,G,D) selain itu juga hormon stres (hormon cortisol). “Jika kita melakukan sholat tahajud secara tulus, rutin dan khusu’ maka cortisol kita akan turun,” ujarnya. Ditambahkannya, seorang birokrat, pejabat dengan tugas yang amat berat entan terserang stres karena cortesolnya mengalami kenaikan. Jika ini dibiarkan berkepanjangan dengan intensitas yang tinggi, maka rentan munculnya penyakit kanker dan inveksi. Menurut Sholeh, jenis hormon yang menyebabkan penyakit stres di antaranya kortek abrinal. Apabila seseorang memiliki jenis hormon ini terlalu banyak maka ia akan mudah tersinggung, mudah marah dan sulit tidur. Masih menurut Sholeh, penelitian ini untuk memenuhi tugas desertasinya sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Doktoralnya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Dan penelitian ini pernah dipresentasikan di Havard University Amerika Serikat, mewakili Indonesia dari 50 peneliti se dunia. “Saat ini saya membuka klinik kesehatan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya,” katanya. Untuk menghilangkan penyakit kanker selain menjalankan sholat tahajud. juga harus mengikuti terapi senam tauhid dan minum obat yang diberikannya. “Kesembuhan hanya semata-mata karena izin Allah SWT, dokter hanya sebagai perantara,” tuturnya sambil mengakhiri ceramahnya. Hadir dalam acara buka bersama itu di antaranya Gubernur Jawa Timur H Imam Utomo, Pangkodam V Brawijaya May Jend Samsul Maparesa, Kapolda Jatim Irjend Edi Sunarno, Ketua DPRD Jatim Drs H Fathorrosid dan beberapa pejabat Muspida Jatim lainnya.